thumbnail

Laporan Praktikum Karakteristik Statik Sensor Lengkap

Gafisteen - Hallo sahabat gafisteen!. kali ini saya akan membagikan contoh laporan praktikum Instrumentasi lengkap terbaru Karakteristik Statik Sensor. Semoga dengan contoh laporan ini dapat membantu dalam menyelesaikan laporan sahabat gafisteen. Silahkan komen dibawah jika ada yang ingin ditanyakan. Salam Eksperiment! Bisa!

sensor statik



ACARA IV
KARAKTERISTIK STATIK SENSOR



A. PELAKSANAAN PRAKTIKUM 
1. Tujuan Praktikum 
a. Memahami karakteristik static dari sensor suhu yang berupa thermistor dan bahan semikonduktor LM-35. 
b. Membandingkan karakteristik static dari kedua sensor suhu tersebut yaitu akurasi, presisi, sensitivitas, linearitas, resolusi dan waktu respon. 
2. Waktu Praktikum 
Rabu, 15 Mei 2019 
3. Tempat Praktikum 
Lantai II, Laboratorium Fisika Dasar, Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam, Universitas Mataram

B. ALAT DAN BAHAN PRAKTIKUM 
1. Alat-Alat Praktikum 
a. Kompor listrik 
b. Gelas kimia 
c. Multimeter 
d. Termometer air raksa 

2. Bahan-Bahan Praktikum 
a. Kabel banana-aligator 
b. Termistor 

Artikel Terkait:

C. LANDASAN TEORI 
Sensor adalah detektor yang memiliki kemampuan untuk mengukur beberapa jenis kualitas fisik yang terjadi, seperti tekanan atau cahaya. Sensor kemudian akan dapat mengkonversi pengukuran menjadi sinyal bahwa seseorang akan dapat membaca.Sensor menjadi salah satu bagian dari system pengukuran. Istilah-istilah yang menggambarkan unjuk kerja (performansi) pada suatu sistem pengukuran dan elemen-elemen fungsionalnya seperti akurasi, eror, jangkauan (range), presisi, repeatibility, reproduksibilitas, sensitivitas, dan stabilitas yang nantinya akan mempengaruhi karakteristik dinamik suatu sistem pengukuran sehingga dapat dilihat ferformansinya secara menyeluruh. Mengenai sensitivitas sensor, ketika sensor merespon perubahan yang relatif besar dalam suatu medium dengan perubahan yang relatif kecil dengan detektor material dan output yang konsekuen, itu menunjukkan sensitivitas rendah. Salah satu dari jenis sensor suhu adalah thermistor. Termistor memiliki rentang suhuyang lebih kecil yakni -90°C sampai 130°C daripada sensor RTD dan termokopel. Memiliki akurasi ±0.5°C.Salah satu bentuk aplikasi dari sensor suhu ialah sensor LM35.LM35 memilki rentang suhu -55°C sampai 150°C.Memiliki akurasi ±5°C. Proses berubahnya panas menjadi tegangan pada LM35 dikarenakan dalam sensor ini terdapat thermistor jenis PTC (Syam,2013:8). 

Untuk pegujian sensor thermistor dilakukan dengan cara mengukur tegangan keluaran dari rangkaian pembagi tegangan. Pengujian dilakukan dengancara memasukka sensor serta thermometer air raksa ke dalam wadah yang berisi air panas untuk mendapatkan suhu yang maksimal. Sedangkan, untuk mendapatkan suhu yang minimal sama dengan suhu ruang. Degan memasukkan thermometer ke dalam wadah, dapat diketahui bahwa setiap perubahan suhu sama dengan beberapa volt yang dideteksi pembagi tegangan. Berdasarkan percobaan yang dilakukan, kadang suhu yang terukur oleh sensor suhutidak sama dengan thermometer. Hal ini disebabkan oleh kondisi dan kemampuan komponen serta pengaruh komponen-komponen pendukung lainnya. Penggunaan sensor suhu seharusnya menggunakan sensor yang lebih peka dari thermistor sehingga hasil tegangan kenaikan sensor dapat terukur dengan baik (Budiarto,8). 

Berdasarkan hasil pengujian dapat diketahui bahwa tegangan keluaran sensor LM35 naik sebesar 50 mV untuk setiap 5°C atau 10 mV/°C, maka sensor dapat dikatakan telah bekerja dengan baik. Respon time dari sensor dapat dihitung melalui rumus:
karakteristik sensor

Sehingga, dari hasil pengujian didapatkan lamanya perubahan suhu terhadap waktu adalah ±3 detik setiap satu derjatnya. Dalam pengujian system secara keseluruhan dilakukan dengan menempatkan sensor LM35 dan thermometer ke dalam plant suhu yang sama. Lalu membandingkan nilai suhu pada LCD dan penunjukan suhu pada thermometer selama 10 menit.Untuk sensor suhu LM35 memilki linearitas yang cukup bagus. Agar penyebaran suhu di tiap titik merata, dalam pengujian ini sebaiknya diperlukan tambahan kipas (Gunardi,2013:148). 

D. PROSEDUR PERCOBAAN 
1. Termistor 
a. Dirangkai bahan seperti pada gambar 1.1.
sensor dan karakteristik

b. Diukur keluaran sensor (resistansi antara kaki-kaki thermistor) berdasarkan variasi masukannya (suhu). Ditentukan dahulu posisi nolnya. Dicacah variasi minimal 15 (lima belas) kali.
c. Diperiksa histerisis dan kepresisiannya jika hasil pengamatan bergantung pada arah perubahan suhu dari suhu tinggi ke rendah. 
d. Dibuat tabel pengamatan (rancang sendiri formatnya) untuk dicatat nilai-nilai besaran yang ditentukan. Kemudian, digambarkan grafik yang menyatakan hubungan antara kedua besaran tersebut (suhu dan resistansi). 

1. LM35 Dirangkai bahan seperti pada gambar 1.2
praktikum sensor dan karakteristiknya

a. Diukur keluaran sensor (resistansi antara kaki-kaki LM35) berdasarkan variasi masukannya (suhu). Ditentukan dahulu posisi nolnya. Dicacah variasi minimal 15 (lima belas) kali. 
b. Diperiksa histerisis dan kepresisiannya jika hasil pengamatan bergantung pada arah perubahan suhu dari suhu tinggi ke rendah. 
c. Dibuat tabel pengamatan (rancang sendiri formatnya) untuk dicatat nilai-nilai besaran yang ditentukan. Kemudian, digambarkan grafik yang menyatakan hubungan antara kedua besaran tersebut (suhu dan resistansi).

E. HASIL PENGAMATAN
Terlampir

F. ANALISIS DATA
Terlampir

Lampiran HASIL PENGAMATAN dan ANALISIS DATA

G. PEMBAHASAN 
Praktikum kali ini mengenai karakteristika static sensor. Sensor ialah suatu instrument (alat ukur) yang mampu mengubah input fisis menjadi elektris. Krakteristik static sensor menggambrkan parameter instrument (sensor) dalam keadaan diam. Meliputi akurasi, presisi, resolusi, sensitivitas, linearitas, histerisis, toleransi, range hingga time respon. Tujuan praktikum yaitu untuk memahami karakteristik sensor suhu yang berupa thermistor dan bahan semikonduktor LM35 dan membandingkan karakteristik static sensor tersebut yaitu akurasi, presisi, sensitivitas, linearitas, resolusi dan waktu respon.Percobaan dilakukan dua kali yaitu untuk tinjauan kenaikan suhu dan tinjauan penurunan suhu dengan menggunakan thermistor. 

Berdasarkan analisis grafik hubungan suhu dan resistansi didapatkan suatu garis linear ke bawah baik pada tinjuan kenaikan suhu taupun penurunan suhu.Jika dilihat dari nilai regresinya, dapat diketahui bahwa data hasil pengamatan yang diperoleh sudah mendekati hasil nilai sebenarnya dan nilai linearitasnya baik.Geja histerisis dapat dilihat dari data yang didapatkan berdasarkan kedua tinjauan.Akurasi sensor dapat dilihat dari dari data untuk kedua tinjauan yang selalu berada pada rentang 0.67 kΩ – 1.13 kΩ. Kepresisian sensor dapat dilihat dari data untuk kedua tinjauan yang tidak begitu berbeda satu sama lain pada suhu yang sama. Sensitivitas sensor dapat dilihat dari perubahan output thermistor ketika kulaitas pengukuran berubah. Dalam hal ini ialah perubahan suhu.Resolusi sensor dapat dilihat dari perubahan terkecil nilai ukur dalam pengukuran berulang.Termistor yang digunakan pada praktikum kali ini memilki resolusi 0.01 kΩ.Time respon dapat dilihta dari lamanya perubahan suhu terhadap waktu baik pada saat kenaikan ataupun penurunan suhu. Disamping beberapa karakteristik static sensor diatas, ada pula range dan toleransi. Range ialah selisih nilai maksimum dan minimum yang dapat diukur sensor. Toleransi menunjukkan kesalahan maksimum.Kedua karakteristik ini hanya bisa diketahui secara pasti dengan melihat spesifikasi sensor yang digunakan. 

Berdasarkan praktikum dan anlisis hubungan suhu terhadap resistansi, dapat diketahui bahwa jenis temistor yang digunakan adalah NTC (Negative Temperatur Coefficient).Hal ini dapat diketahu dari penurunan resistansi yang terjadi sepanjang kenaikan suhu. Berdasarkan praktikum pula, sebaiknya untuk mempermudah proses penurunan suhu dibutuhkan bantuan kipas angin. 

H. PENUTUP 
1. Kesimpulan 
a. Karakteristik static thermistor menunjukkan keadaan suatu sensor. Meliputi akurasi, presisi, sensitivitas, resolusi, error, histerisi, linearitas, range dan toleransi juga waktu respon. 
b. Karakteristik static thermistor untuk tinjauan kenaikan ataupun penurunan suhu menunjukkan linearitasnya baik, sensor akurasi dan presisi, resolusi 0.01 kΩ, sensitivitas dapat dilihat saat terjadi perubhan suhu dan waktu respon lebih cepat saat kenaikan suhu. 

2. Saran 
a. Sebaiknya, co. asst memberikan pengantar-pengantar singkat terkait materi yang akan dipraktikumkan. 
b. Sebaiknya, langkah-langkah praktikum yang dilakukan lebih disesuaikan lagi dengan modul. 
c. Sebaiknya, co. asst memberikan arahan sekaligus penjelasan kepada praktikan selama praktikum berlangsung.

DAFTAR PUSTAKA


Budiarto,Hairil. PemanfaatanTermistoruntukPengukuranSuhuRuang.JurnalTeknik Mekatronika.1-8.
Syam, Rafiudin.2013.Seri Buku Ajar Dasar-DasarTeknik Sensor.Makassar : FT Universitas Hasanuddin.
Tags :

Request Materi

Selalu ikuti artikel terbarunya melalui email

No Comments