thumbnail

Laporan Rangkaian Pembagi Tegangan dan Pembebanan

Bismillah - Kali ini Gafisteen akan membagikan sebuah Laporan Praktikum Elektronika dasar, yaitu tentang Rangkaian Pembagi Tegangan dan Pembebanan. Semoga dengan Laporan ini dapat membantu sahabat Gafisteen yang kesulitan dalam mengerjakan laporan. Mohon sekirannya memberkan kritikan dan saran dengan memberikan komen dibawah karena didalam laporan ini masih banyak kekurangannya. Dan jangan lupa untuk membagikannya ke sahabat Gafisteen yang lain. Terimakasih atas kunjungannya. Salam Eksperiment !!

Rangkaian pembagi tegangan

ACARA 1RANGKAIAN PEMBAGI TEGANGAN DAN PEMBEBANAN


A. PELAKSANAAN PRAKTIKUM
1. Tujuan Praktikuma
a. Mengukur teganan keluaran rangkaian tanpa beban dan dengan beban.
b. Membandingkan nilai teganan keluaran rangkaian tanpa beban dan dengan beban.
2. Waktu Praktikum
Selasa, 10 Desember 2018
3. Tempat Praktikum
Lantai II, Laboratorium Fisika Dasar, Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam, Universitas Mataram.


B. ALAT DAN BAHAN PRAKTIKUM
1. Alat-alat Praktikum
a. Baterai 9 V (1 buah )
b. Breadboard (1 buah )
c. Kabel hubung banana-aligator (2 buah )
d. Kabel jumper (2 buah )
e. Klip baterai 9V (1 buah )
f. Singel lamp modul (1 buah )
g. Voltmeter (1 buah )

2. Bahan- bahan Praktikum
a. Potansiometer (1 buah)
b. Resistor 100 W (1 buah)
c. Resistor 10 kW (1 buah)
d. Resistor 22 kW (1 buah)


Artikel terkait:
C. LANDASAN TEORI 
Suatu rangkaian listrik mengandung sumber tegangan atau sumber arus atau kedua-duanya serta mengandung hambatan. Bayangkan suatu rangkaian sebagai suatu alat elektronik dengan keluaran antara titik a dan b. Rangkaian ini dikatakan mempunyai dua buah ujung yaitu a dan b kedua ujung ini membentuk suatu gerbang dalam hal ini gerbang keluarannya.

Pembagi Tegangan dan Pembebanan
Rangakaian ini listrik ini dikatakan mempunyai keluaran terbuka oleh karena dari gerbang keluaran a, b tidak diambil arus. Pada keadaan ini tegangan keluaran disebut tegangan keluaran terbuka yang bisa disebut Vab. Rangakain pada Gambar 3.1 disebut pembagi tegangan. Jika pada ujung a dan b dihubungkan dengan suatu hambatan beban R2 maka arus dalam lingkar (loop) akan berubah. Akibatnya rangkaian pembagi tegangan ternyata mengalami penurunan atau jatuh tegangan. Pembahasan prilaku diatas dibahas dengan menggunakan pengertian rangkaian setara, yaitu suatu rangkaian sederhana yang berperilaku sama seperti rangkaian yang diselidiki (Sutrisno, 1986 : 1).

Rangkaian pembagi tegangan seringkali digunakan untuk mereduksi level tegangan pada suatu rangkaian output yang dihasilkan oleh rangkaian tersebut diberikan oleh:

laporan praktikum
Namun harus dicatat bahwa tegangan output akan berkurang ketika arus ditarik dari rangkaian (Tooley, 2003 : 49).

Variabel resistor yang dihubungkan dengan bidang geser akan mengalami prubahan nilai hambatan seiring dengan perubahan bidang geser. Variabel resistor disusun dengan resistor lain, sehingga perubahan hambatan pada variabel resistor akan menghasilkan perubahan tegangan. Variabel resistor yang difungsikan sebagai sensor pergeseran menggunakan variable resistor 10 KΩ. Sementara yang lain menggunakan hambatan tetap sebesar 1 KΩ. Rangkaian membutuhkan tegangan (V) yang dapat diperoleh dari sumber diluar rangkaian (Sugito, 2015: 1).

D. PROSEDUR PERCOBAAN 
1. Pembagi tegangan dengan resistor dan pembebanan 
a. Dibuat rangkaian seperti pada gambar 4.1. Diukur tegangan keluaran dimana elektroda + ke A dan elektroda - ke B. Digunakan batas ukur yang sesuai dan dicatat hasil percobaannya.
b. Ditambahkan keluaran pada rangkaian di gambar 4.1 resistor sebesar 10 KΩ. Resistor ini disebut beban. Diukur tegangan keluaran dan dicatat hasil percobaan. 
2. Pembagi tegangan dengan potansiometer dan pembebanan 
a. Diambil baterai 9 V, resistor 10 KΩ dan potansiometer 10 KΩ. Disusun rangkaian seperti pada gambar 4.2.
Laporan praktikum
b. Sebelum rangkaian dihubungkan ke baterai 9 V, potansiometer diputar pada posisi tengah. 
c. Diukur masing-masing nilai tegangan untuk setiap titik dan masukan hasil pengukurannya kebian bawah masing-masing pada titik pengukuran. 
d. Dihubungkan sebuah beban lampu pada keluaran cd. Dukur kembali keluaran cd (Vcd). 
e. Diputar posisi potensiometer dan diulangi langkah c sebanyak tiga kali. 
f. Diulangi langkah a sampai dengan d. Dicatat hasil percobaannya dan diamati kondisi lampu.

E. HASIL PENGAMATAN
    Terlampir

F. ANALISIS DATA
    Terlampir

Lampiran HASIL PENGANMATAN dan ANALISIS DATA

G. PEMBAHASA 
Praktikum elektronika dasar kali ini mengenai Rangkaian pembagi tegangan dan pembebanan. Adapun tujuan dari praktikum ini adalah untuk mengukur tegangan keluaran rangkaian pembagi tegangan tanpa beban dan dengan beban, dan untuk membandingkan nilai tegangan keluaran rangkaian tanpa beban dan dengan beban. Pada praktikum kali ini kita menggunakan tiga resistor yang masing-masing sebesar 10 kΩ, 100Ω, dan 22Ω, dan tegangan sumber yang kita gunakan sebesar 9 volt. Percobaan pertama mengenai pembagi tegangan dengan resistor dan pembebanan . Hasil Vab tanpa beban yang kita dapatkan dari percoban adalah sebesar 6,8 volt, 3 volt, dan 4,8 volt, sedangkan hasil Vab tanpa beban yang kita dapatkan dari perhitungan adalah berturut-turut 6,19 volt, 2,81 volt, dan 4,5 volt. Kemudian hasil Vab dengan beban kita mendapatkan hasil percobaan sebesar 6,8 volt, 6,8 volt dan 4,8 volt, sedangkan pada hasil perhitungan kita mendapatkan hasil Vab berturut-turut sebesar 3,67 volt, 4,71 volt, dan 3,67 volt. 

Percobaan kedua adalah mengenai pembagi tegangan dengan potensiometer dan pembebanan. Hasil Vcd tanpa beban yang kita dapatkan dari percobaan adalah sebesar 7,8 volt, 7,8 volt dan 7,8 volt dengan resistor yang digunakan sebesar 10 KΩ dan 22 KΩ, sedangkan Vcd dngan beban yang kita dapatkan dari perhitungan adalah 9,6 volt, 9,6 volt, dan 3,4 volt. Dengan keadaan lampu tidak menyala pada percobaan pertama dan kedua, dan pada percobaan ketiga lampunya menyala. ketika potensiometer diputar kea rah posisi tengah dan kearah ujung kanan lampunya tidak menyala , sedangkan jika potensiometr diputar kearah posisi ujung kiri maka lampunya akan menyala. 

Besarnya VAB untuk ketiga pengukuran tersebut selalu lebih kuat dari V sumbernya yaitu 9volt. Hal ini terjadi karena rangkaiannya memiliki hambatan yaitu R1 dan R2, sehinnga besarnya tegangan keluaran yang terbaca lebih kecil dari tegangan sumbernya. Jika di bandingkan hasil pengukuran tegangan keluaran dengan beban atau tanpa beban maka hasilnya berbeda, dimana besarnya Vab dengan beban lebih kecil daripada tegangan keluaran tanpa beban. Karena adanya RL menyebabkan rangkaiannya menjadi tertutup sehingga hasilnya berbeda, sehingga timbullah arus pada rangkaian , RL juga menyebabkan tegangan keluarannya menjadi lebih kecil karena RL menghambat arus yang mengalir paada rangkaiannya. Selain itu yang menyebabkan terjadinya perbedaan adalah kurangnya ketelitian praktikan saat mengambil data dan kurangnya seriusnya pada saat praktikum berlangsung. Dan baterai yang kitagunakan seharusnya sebesar 9 volt tapi yang kita gunakan saat praktikum sebesar 9,6 volt. 

H. PENUTUP 
1. Kesimpulan 
Berdasarkan hasil percobaan dan pembahasan yang telah dilakukan maka dapat disimpulkan bahwa : 
a. Nilai tegangan keluaran tanpa beban secara perhitungan dan menggunakan voltmeter nilainya yaitu 6.6 V, 3 V, dan 4.8 V dan untuk nilai menggunakan voltmeter yaitu 6.8 V, 3V dan 4.8 V nilai tegangan keluaran dengan beban secara perhitungan yaitu 3.9 V, 2.3 V dan 3.9 V, sedangkan menggunakan voltmeter yaitu 3.8 V, 2.2 V dan 3.8 V. 
b. Nilai tegangan keluaran tanpa beban rata-ratanya adalah lebih kecil dari nilai tegangan keluaran dengan beban. Berdasarkan teori seharusnya nilai tegangan keluaran tanpa beban seharusnya lebih besar dari nilai tegangan keluaran dengan beban karena arus yang timbul pada rangkaian dengan beban dihambat oleh beban tersbut.

2. Saran
Kepada para praktikan dalam melakukan praktikum agar lebih jeli dalam membaca alat agar galat/error yang dihasilkan tidak terlalu besar.
Tags :

Request Materi

Selalu ikuti artikel terbarunya melalui email